Thursday, 11 June 2015

Cara membuat Ad-hoc di windows 8/8.1

Sore hari ini saya akan mengshare bagaimana cara membuat wirelles Ad-hoc diw windows 8/8.1

Yang hilang dari windows 8 bukan hanya start button atau kemampuan untuk mematikan komputer dengan mudah tetapi beberapa fitur juga dihilangkan dari Windows 8 dan 8.1 ,salah satunya adalah kemampuan untuk membuat Wireless ad-hoc dengan mudah. Untuk membuat Wireless ad-hoc tidak dapat lagi ditemukan di Control Panel atau di Network and Sharing Center. Entah alasan apa microsoft untuk menghilangkan fitur yang penting* tersebut. Namun ada cara lain untuk membuat Wireless ad-hoc yaitu menggunakan baris perintah di Command Prompt/cmd (Administrator), walaupun caranya cukup merepotkan tetapi bisa mengobati kekecewaan karena telah dihilangkannya fitur ini. Berikut ini cara membuat wireless ad-hoc di Windows 8 dan Windows 8.1.


1. Pertama kali kita periksa apakah komputer kita mendukung untuk membuat Wireless ad-hoc. Caranya buka Start Screen lalu ketikkan "CMD" , pilih "Command Prompt" lalu klik kanan > Run As Administrator.
Kemudian akan muncul jendela Command Prompt. Lalu ketikkan:
 "netsh wlan show drivers"
 lalu tekan tombol enter, kemudian periksa pada baris Hosted network supported , jika "Yes" maka komputer ada mendukung untuk membuat wireless Ad-Hoc , namun jika berkata "No" maka ada harus upgrade perangkat keras komputer anda.



2. Langkah kedua , masih di Command Prompt dengan mode Run as Administrator, ketikkan
"netsh wlan set hostednetwork mode=allow ssid=NAMA JARINGAN key=PASSWORD"
lalu tekan tombol enter. Untuk ssid adalah nama wireless adhoc , sedangkan key adalah password wireless network. Ada dapat mengubah keduanya sesuai yang ada inginkan dengan syarat passwor minimal 8 karakter.


3. Langka ketiga adalah memuali wireless adhoc yang ada buat, ketikkan
 "netsh wlan start hostednetwork"
di commad prompt lalu  tekan tombol enter.


4. Langkah terakhir adalah mengaktifkan Internet Connection Sharing 
Caranya adalah klik kanan pada icon jaringan ditaksbar, kemudian pilih Open Network and Sharing Center, kemudian akan muncul jendela Network and Sharing Center. Lihat di sebelah bagian sebelah kiri, pilih Change Adapter Setting, selanjutnya klik kanan di WiFi lalu pilih properties. Pilih tab Sharing kemudian isi centang di "Allow other network users to to connect through this computer's internet connection" , lalu klik OK, setelah klik ok kemungkinan akan muncul peringatan lalu klik OK saja. Ulangi untuk mencentang di "Allow other ......." lalu dibawahnya pilih "Local Area Connection *" dan Klik OK



Selamat telah berhasil membuat Wireless adhoc di Windows 8 dan Windows 8.1. Tunggu..... lalu bagaimanakah untuk menghentikan wireless adhoc ini?. Mudah ulangi langkah terakhir namun kata start di ganti dengan kata stop. Semoga Bermanfaat :)


Materi Musik dan Tari Kelas 11 semester 2 SMK

PERGELARAN DAN KRITIK MUSIK

A.    Penyajian karya musik
Praktek musik sering dilaksanakan di sekolah, misalnya koor lagu-lagu wajib pada saat upacara hari senin, pada saat pentas seni, pada saat kelulusan siswa, kegiatan parade band dan lain-lain. Jika sering berlatih siswa akan terampil dalam memainkan sebuah musik.
Bentuk penyajian musik dibedakan menjadi penyajian musik perseorangan dan penyajian musik berkelompok.
1.       Penyajian musik secara perseorangan (individual) : penyajian musik secara pribadi atau seorang diri dan biasa disebut tampil solo. Misalnya : solo gitara solo piano, solo biola dan solo vokal.
2.       Penyajian musik secara berkelompok : penyajian musik secara bersama-sama dengan beberapa orang memainkan musik menggunakan beberapa alat musik. Bernyanyi berkelompok mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi daripada bernyanyi seorang diri. Untuk menyanyi berkelompok selain kesulitan dalam memadukan vokal antara satu penyanyi dengan penyanyi lainnya, harmonisasi dengan alat musik juga tidak mudah.

Bentuk penyajian musik dapat dilakukan dengan tiga cara :
1.       Musik vokal (seni suara), yaitu musik yang dibunyikan dengan suara (mulut) manusia. musik ini memanfaatkan warna suara manusia. Warna suara manusia secra garis besar dipengaruhi oleh kualitas dan tinggi rendah wilayah nada suaranya. Dalam penyajian vokal manusia, seorang penyanyi harus menguasai teknik bernyanyi, yang meliputi : pernafasan dan frasering, pembentukan suara, pengucapan, serta sikap dan pembawaan lagu.

a.       Pernaafasan dan frasering
Dalam teknik vokal, ada tiga macam pernafasan yaitu : pernafaasan dada, perut, dan diafragma. Pernafasan dada, dada membusung ketika menarik nafas. Tenggorokan atau leher tempat alat-alat suara di dekat dada juga ikut menjadi tegang, sehingga suara yang dilontarkan terdengar kaku. Pada pernafasan perut, perut menggembung ketika menarik nafas. Cara ini tidak mengakibatkan suara kaku, tetapi lontaran suara kurang kuat karena perut letaknya jauh dari pita suara atau alat suara di leher. Pada suara pernafasan diafragma bagian yang menggembung ketika menarik nafas adalah sekitar diafragma, samping dan punggung. Pernafasan inilah yang paling ideal digunakan pada saat bernyanyi karena suara yang dilontarkan cukup kuat dan tidak kaku.

Perbedaan sirkulasi pernafasan pada saat berbicara dan bernyanyi adalah sebagai berikut:
Pada saat bicara : tarik nafas ---- langsung bicara ---- istirahat ---- tarik nafas, dst.
Pada saat bernyanyi : tarik nafas ----tahan nafas sebentar ---- menyanyi --- tarik naffas, dst.

Agar dapat menyanyi dengan baik, diperlukan latihan pernafasan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.    Berdiri tegap kedua kaki sedikit terbuka, kedua lengan menggantung di samping. Usahakan dan rasakan seluruh anggota badan dalam keadaan santai.
2.    Hirup nafas pelan-pelan melalui hidung seraya mengangkat kedua lengan kesamping hingga sejajar bahu.
3.    Tahan nafas sebentar sambil berusaha menghilangkan ketegangan di bagian leher (jika ada) dengan menggerakkan kepal ke berbagai arah.
4.    Sambil menurunkan lengan, hembuskan nafas sehemat mungkin melalui mulut dengan suara fff agar dapat diketahui merata atau tidak. Usahakan agar gerak lengan yang menurun dan suara desis dapat habis bersamaan sewaktu mencapai sisi badan, sehingga dapat diperkirakan panjang pendeknya nafas yang nantinya berguna dalan frasering.
5.    Latihan dilanjutkan tanpa menggerakkan lengan dengan suara a i u e o yang didahului konsonan seperti l m n ng s. gunakan nada sedang, setelah itu gunakan nada yang semakin rendah atau makin tinggi.
Frasering adalah pengambilan nafas pada bagian-bagian yang tepat, sesuai dengan pembagianfrase atau kalimat lagu. Kesesuaian frase atau kalimat lagu dengan kalimat syair merupakan salah satu syarat lagu yang baik karena memudahkan si penyanyi menentukan fraseringnya.

b.      Pembentukan suara.
Pembentukan suara adalah usaha untuk membentuk suara yang baik dengan cara melatih alat-alat suara agar dapat berfungsi semaksimal mungkin.

Pitch atau tinggi nada yang tepat dan mengandung resonan dapat dicapai dengan mengkombinasikan teknik dan musikalitas (daya kepekaan musik). Musikalitas seseorang dibawa sejak lahir. Namun musikalitas dapat pula ditingkatkan dengan cara melatih ketajaman pendengaran terhadap nada dan banyak mendengarkan karya musik yang baik.
Baik tidaknya suara yang dihasilkan ditentukan oleh kondisi alat suara yang terdapat di dalam rongga mulut. Unutk mendapatkan bentuk suara yang baik (untuk vokal dan drama) diperlukan latihan sebagai berikut..
1.     Latihan rahang bawah
Dalam keadaan santai, rahang bawah digerakkan sejauh mungkin ke bawah lalu digerakkan ke kiri dan ke kanan. Ucapkan pa pa pa pa, ba ba ba ba, ma ma ma ma, wa wa wa wa, ya ya ya ya, dalam tempo yang agak cepat.
2.      Latihan bibir
a.         Rahang bawah atau gigi terkatup, bibir ditarik ke samping lalu dikerucutkan ke depan
b.        Mulut terbuka, kedua bibir dilipat ke dalam diantara gigi seri atas dan bawah.
c.         Buatlah suara brrr (deru mobil) sepanjang mungkin.
d.        Buatlah posisi a i u e o bergantian dengan atau tanpa suara.
3.      Latihan lidah.
a.         Julurkan lidah sepanjang mungkin dengan ujungnya terkait pada gigi seri atas atau bawah bergantian
b.        Lidah dijulurkan lalu digerakkan ke kiri dan ke kanan, ke atas dan ke bawah.
c.         Lidah dijulurkan, secaara bergantian ditegangkan dan dilemaskan.
4.      Latihan langit-langit lunak
Posisi rongga mulut siap mengucapkan b dan m, d dan n, k dan ng secara bergantian dalam keadaan mulut terkatup
5.      Latihan suara atau vokalisasi
a.         Menyanyikan berbagai tingkatan tangga nada. Dimulai dari tangga nada bernada sedang, makin rendah lalu makin tinggi.
b.         Menyanyikan berbagai variasi interval dengan solmisasinya
c.         Latihan diiringi instrument musik harmonis
d.        Usahakan suara yang terbentuk mengandung resonan.

c.       Pengucapan.
Pengucapan yang tepat dan baik selain memberikan pengertian yang jelas, juga membantu terciptanya kemerduan dan kejernihan suara. Kurang jelasnya pengucapan dapat disebabkan karena kurang supelnya alat pengucap terhadap berbagai bunyi konsonan dan vokal yang ada. Berbagai macam bunyi untuk mengucapkan kata-kata dibagi dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
1.      Huruf bunyi atau vokal
a.       Tunggal a i u e o
b.      Rangkap ai ei oi au
2.      Huruf konsonan
a.       Mungandung bunyi : m n l y ng ny
b.      Tanpa bunyi
c.       Eksplosif lembut : b d g j
d.      Eksplosif keras : c k p q t x
e.       Berdesis lembut : h j v w z kh
f.       Berdesis keras : s f sh
g.      Bergetar : r
Cara membentuk atau mengucapkan konsonan tersebut, antara lain dengan perantaraan berikut ini
1.      Bibir atas dan bawah                                            : b m p
2.      Bibir bawah dan gigi atas                                     : f v w
3.      Lidah ujung dan langit-langit keras depan           : d l n r s t z
4.      Lidah tengah dan langit-langit tengah                 : c j y ny sy
5.      Lidah pangkal dan langit-langit lunak                 : g k q x kh ng
6.      Tanpa artikulasi                                                    : s
Latihan artikulasi dengan mengucapkan berbagai kombinasi konsonan dan vokal dalam bentuk kata atau kalimat yang mengandung arti, sambil menerapkan pembentukan suara secara baik dan benar

d.      Sikap dan pembawaan lagu
Sikap badan yang baik ketika sedang bernyanyi adalah tegak namun tidak kaku. Sedikit atau banyaknya gerakan yang dilakukan disesuaikan jenis lagu atau musik yang dibawakan. Sikap badan yang benar berpengaruh bagi sirkulasi pernafasan, pembentukan suara, dan keindahan penampilan.
Pembawaan lagu adalah bagaimana suatu lagu dibawakan berdasarkan tema lagu. Tema lagu ini dapat diketahui melalui syair atau liriknya. Tema dan jiwa lagu yang kuat mudah diketahui bila ada keserasian karakter antara melodi, harmoni, dan liriknya. Pembawaan atau penjiwaan lagu berhubungan dengan interpretasi, ekspresi, dan peragaan makna kata atau kalimat.
Interpretasi adalah penafsiran akan jiwa dan suasana lagu atau karya musik yang diperoleh dari pengamatan mendalam atas karya tersebut. Jiwa dan suasana lagu itu, antara lain : kegembiraan, kedukaan, ketenteraman, kepahlawanan, cinta kasih, rasa syukur, dan sebagainya.
Ekspresi adalah daya untuk mengungkapkan interpretasi dalam membawakan lagu atau karya musik dengan dukungan teknik yang dimiliki. Untuk membawakan lagu dengan baik tidak cukup hanya dengan emosi, tapi harus disertai dengan penguasaan teknik dan suara dalam menyajikan atau menyampaikan kepada penonton atau pendengar.
Peragaan makna kata atau kalimat adalah ekspresi yang diragakan melelui gaya atau gerak fisik seiring dengan kata atau kalimat yang dinyanyikan yang dinyanyikan. Sifatnya tidak mutlak karena tidak setiap kata atau kalimat dapat diragakan. Ada yang melakukannya dengan tenang, hanya mimik wajah, gerak tangan, atau gerak seluruh anggota badan.

Penyajian musik vokal, dapat dilakukan melalui bentuk-bentuk berikut ini
a.       Solo vokal, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh satu orang
b.      Duet, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh dua orang
c.       Trio, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh tiga orang
d.      Kwartet, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh empat orang
e.       Paduan suara (koor), yaitu lagu yang dinyanyikan oleh banyak orang dan terdiri atas beberapa suara
f.       Acapella, yaitu lagu yang dinyanyikan tanpa menggunakan iringan alat musik apapun
g.      Kanon, yaitu lagu yang tidak bersamaan dimulainya
h.      Unisono, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh orang banyak atas satu suara

2.      Musik instrumental
Musik instrumental, yaitu suara karya seni yang disajikan dengan menggunakan suara dari alat-alat musik
Penyajian musik instrumental dan campuran dapat dilakukan melalui beberapa bentuk, antara lain sebagai berikut.
1.      Solo, yaitu penyajian musik yang dilakukan oleh satu orang, misalnya solo gitar, solo piano, dsb
2.      Ansambel, yaitu penyajian musik bersama dengan menggunakan alat musik tertentu dengan lagu dan aransemen yang sederhana.
3.      Orkes string, yaitu penyajian musik yang banyak menggunakan alat musik berdawai (petik atau gesek)
4.      Orkes simphoni, yaitu penyajian musik yang menggunakan alat musik lengkap baik itu tiup, petik, gesek, maupun alat musik pukul
5.      Band, yaitu kelompok pemain musik dengan peralatan yang disesuaikan dengan tujuan pengadaannya. Misalnya band sekolah, marching band, dan brass band
6.      Opera, yaitu suatu pergelaran musik yang dialognya menggunakan lagu

B.       Persiapan pergelaran musik
Pergelaran musik adalah suatu kegiatan mempertunjukkan hasil karya musik di hadapan penonton (publik) agar mendapat tanggapan maupun penilaian. Tanggapan dan penilaian di sini tidak selamanya berupa kritik, saran, atau penilaian berupa angka-angka seperti seorang guru memberikan penilaian terhadap muridnya. Pergelaran musik merupakan ajang untuk menunjukkan kemampuan kita dalam menghasilkan dan menampilkan karya seni musik berupa lagu dan permainan musik. Selain itu, dengan adanya pergelaran musik kita dapat belajar menghargai kemampuan orang lain dalam bermusik.
Pergelaran musik sekolah merupakan pergelaran musik yang dilaksanakan di lingkungan sekolah yang bertujuan untuk mendukung proses belajar siswa di sekolah. Biasanya, pergelaran musik sekolah diadakan untuk mendapatkan nilai praktik seni musik atau sebagai acara pertunjukan sekolah

1.       Tujuan dan fungsi pergelaran musik
Pergelaran mrupakan wahana bagi seniman atau pencipta seni untuk dapat mengaktualisasikan ekspresi seninya. Bagi penikmat seni, pergelaran dapat digunakan sebagai alat untuk dapat mengapresiasi suatu karya seni. Dengan demikian pergelaran dapat berfungsi sebagai sarana berkomunikasi antara seniman (apresian) dengan peminat seni (apresiater)

Pergelaran musik memiliki tujuan dan fungsi sbb:
a.      Pergelaran sebagai media mengembangkan bakat dan kreativitas
Dengan adanya pergelaran musik, seorang memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakat dan daya kreativitasnya. Ia berusaha menciptakan karya-karya untuk menurut kreasinya untuk dapat ditampilkan dalam pergelaran.
b.      Pergelaran sebagai media berlatih musik
Pergelaran dapat digunakan sebagai sarana untuk berlatih musik bagi siswa. Hal ini dikarenakan siswa termotivasi untuk menampilkan sajian yang baik. Agar hal itu dapat terwujud diperlukan latihan-latihan yang intensif
c.       Pergelaran sebagai media apresiasi
Dengan pergelaran musik, karya seseorang akan mendapat tanggapan dari orang lain. Dengan datang dan mendengarkan sajian musik, pada dasarnya seseorang telah memberikan apresiasi atau penghargaan pencipta dan karya musiknya tersebut. Ia pun dapat memberikan penilaian terhadap sajian tersebut sebagai bentuk apresiasinya. Penilaian ini akan menjadi masukan yang berharga bagi sang penciptanya untuk membuat karya-karya yang lebih baik lagi.
d.      Sebagai sarana upacara (kegiatan sosial)
Dalam hal ini, pergelaran musik ditujukan untuk memperingati hal-hal penting seperti pentas musik dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda dan pentas musik dalam rangka memperingati hari ulang tahun sekolah
e.       Sebagai sarana hiburan
Pergelaran musik di sekolah dapat menjadi sarana hiburan bagi warga sekolah. Misalnya pentas musik setelah melakukan tes semester.

2.       Persiapan pergelaran musik di sekolah
Kesuksesan sebuah pergelaran musik tidak lepas dari bagaimana pertunjukan itu dipersiapkan. Untuk menghasilkan pergelaran musik tentunya dibutuhkan persiapan yang matang. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan pergelaran musik, antara lain :
A.     Pembentukan panitia
Panitian pergelaran adalah sekelompok orang yang dmemiliki tugas mempersiapkan sesuatu untuk pergelaran. Kaerna kita akan membuat pergelaran sekolah, maka panitia juga dibentuk dari para siswa sendiri. Hal ini sangat membantu para siswa untuk lebih mengetahui persiapan-persiapan yang diperlukan dalam pergelaran sekolah. Adapun panitia yang diperlukan dalam sebuah pergelaran adalah :
1.        Penasihat
Penasihat adalah orang yang member nasihat, masukan, dan kritikan terhadap pantia pergelaran. Dalam hal ini, biasanya yang menjadi penasihat aaadalah guru seni musik.
2.        Ketua panitia
Ketua panitia bertugas mengkoordinasi atau memberikan instruksi atau tugas kepada bendahara, sekretaris, dan para seksi yang tergabung dalam kepanitiaan sesuai dengan tugas dan jabatan masing-masing
3.        Wakil  ketua
Wakil ketua adalah orang yang melaksanakan instruksi dan tugas daari ketua panitia, kemudian dilanjutkan kepada para seksi sesuai dengan bidangnya. Setiap seksi bertanggung jawab langsung terhadap wakil ketua. Tugas penting dari wakil ketua panitia adalah memantau kinerja setiap seksi.
4.        Bendahara
Bendahara adalah orang yang mengelola keuangan pergelaran
5.        Sekretaris
Sekretaris adalah orang yang mengelola surat-menyurat, mencatat hasil rapat (membuat notulensi), dan berbagai kegiatan kesekretariatan
6.        Seksi-seksi
Seksi seksi adalah orang-orang yang menangani setiap bidang kepanitiaan. Adapun seksi-seksi yang diperlukan dalam mengadakan pergelaran musik adalah :
a.       Seksi acara: menangani berbagai persiapan yang berhubungan dengan acara. Tugas-tugas yang harus dilakukan seksi acara diantaranya adalah mendata jumlah peserta pergelaran, mendata jenis pergelaran yanag dibawakan oleh peserta. Membuat ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan acara, serta memantau persiapan para pengisi acara. Seksi acara bias juga merangkap sebagai MC (master of ceremony) atau pembawa acara
b.      Seksi perlengkapan : bertugas untuk mempersiapkan segala perlengkapan pergelaran
c.       Seksi transportasi : bertugas untuk menangani transportasi atau kendaraan yang dibutuhkan oleh para panitia
d.      Seksi humas : bertanggung jawab dalam mengurusi pemberitahuan dan penyebarluasan acara pergelaran di kalangan sekolah dan masyarakat
e.       Seksi dekorasi : bertugas dalam mempersiapkan panggung atau arena pergelaran, baik tata ruang, tata panggung, atau tata lampu
f.       Seksi konsumsi : seksi konsumsi mengemban tugas dalam menangani konsumsi atau makanan dan minuman jika diperlukan, baik bagi peserta pergelaran maupun bagi para panitia dan tamu.
g.      Seksi dana : mengusahakan dana dari pihak sekolah, sponsor, donator, dsb.
h.      Seksi kesenian : bertugas mengkoordinir, memimpin, dan mengatur pelaksanaan latihan persiapan pergelaran kesenian
i.        Seksi dokumentasi : bertugas untuk  mengabadikan kegiatan dengan kamera maupun video shooting
j.        Seksi keamanan : menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan, baik mandiri atau menggunakan bantuan dari luar
k.      Seksi P3K : bertugas menolong peserta kegiatan jika ada yang sakit
l.        Seksi tamu : menyambut, mengatur tempat, dan melayani keperluan tamu atau peserta kegiatan
m.    Seksi pembantu umum : bertugas dalam membantu tugas segala seksi yang ada.

  1. Menyusun jadwal kegiatan
Menyusun jadwal kegiatan : menyusun jadwal kegiatan tentunya sangat dibutuhkan agar kegiatan yang kita lakukan dapat terlaksana dengan efektif, efisien, baik dan bermutu. Sebuah pergelaran musik memerlukan penjadwalan kegiatan sejak dari persiapan sampai acara digelar.

  1. Mengadakan rapat kerja
Rapat kerja adalah rapat yang dihadiri oleh semua panitia untuk membahas tentang :
1.      Pedoman dan langkah-langkah kerja panitia agar dapat bekerja optimal
2.      Waktu dan tempat pelaksanaan
3.      Anggaran dana
4.      Koordinasi antar seksi untuk mempersiapkan kebutuhan masing-masing seksi

  1. Melakukan latihan musik
Latihan musik sangat dibutuhkan untuk menghasilkan pertunjukan musik yang baik

  1. Publikasi : dibutuhkan untuk menhyampaikan ke masyarakat sekitar atau kalangan tertentu untuk menghadiri acara pertunjukan tersebut

  1. Penataan tempat pertunjukan : berhubungan dengan tugas tata ruang, dekorasi, dan tata panggung, dimana tidak boleh lepas dari tema dan konseppertunjukan. Biasanya panggung, tata suara, dan peralatan lainnya sudah merupakan satu paket. Untuk band, diperlukan panggung tambahan yang lebih rendah dan kecil, diletakkan sudut kiri atau kanan depan panggung utama. Hal ini dimaksudkan agar penampilan drama, operet, atau tari tidak terganggu oleh peralatan band.jika tidak memungkinkan, seluruh acara band sebaiknya didahulukan karena jika diletakkan pada akhir acara akan menghabiskan waktu dalam pemasangan alat penyeteman dan control suara.

  1. Gladi bersih ; adalah latihan yang terakhir, dilakukan di gedung pertunjukan, dan menggunakan peralatan yang sudah disiapkan untuk pertunjukan. Gladi bersih adalah gambaran dari pertunjukan yang akan dilakukan.

Tujuan gladi bersih adalah :
1.      Melihat kesiapan tampil dari setiap peserta baik dari segi karya maupun kostum dan perlengkapan lainnya.
2.      Melihat kesiapan lainnya,  seperti panggung dengan dekorasinya, tempat duduk penonton, fasilitas umum lainnya.
3.      Membiasakan para peserta dengan suasana pergelaran

3.       Pelaksanaan pergelaran musik di sekolah
Pada saat pelaksanaan pergelaran, semua peserta maupun panitia tidak boleh datang terlambat. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan semua hal sesuai dengan rencana. Apabila ada kekurangan, maka masih ada kesempatan untuk memperbaikinya.

Hal yang perlu diperhatikan saat pergelaran musik dilaksanakan adalah penampilan peserta dan kerja panitia penyelenggara.

A.    Penampilan peserta
Hal yang perlu diperhatikan mengenai penampilan peserta saat pelaksanaan pergelaran adalah :
1.       Tata rias : saat merias (wajah maupun rambut) usahakan tidak terlalu berlebihan. Make up harus membuat kita merasa nyaman saat tampil sehingga konsentrasi hanya tertuju pada karya yang akan ditampilkan
2.       Busana : saat akan tampil, usahakan busana sudah tersedia sejak hari sebelumnya
3.       Percaya diri : saat tampil,  seorang penampil harus memiliki kepercayaan diri. Hal ini penting karena ketika tampil, seorang penyanyi atau pemusik tidak akan mendapat bantuan dari orang lain. Kunci untuk bisa tampil percaya diri yaitu dengan latihan tekun dan terus menerus saat tahap persiapan.
4.       Penguasaan panggung : Penampil harus mengetahui ruang, atau besar kecilnya panggung. Bagi penyanyi, saat tampil hendaknya tidak hanya terpaku di salah satu sudut atau bagian panggung saja, tetapi memanfaatkan luas panggung sebaik-baiknya.
5.       Penguasaan sound system : penyanyi harus benar-benar mengetahui kepekaan sound system (microphone) jarak dari mulut tidak boleh terlalu dekat agar desis napas atau tarikan napas tidak terdengar sehingga keindahan nyanyian tetap terjaga

B.     Kerja panitia penyelenggara
Pada saat pergelaran semua panitia harus bekerja dengan sungguh-sungguh sehingga para pengunjung dapat menikmati pergelaran dengan rasa senang. Jika itu terjadi pergelaran musik dikatakan berhasil.

            Setelah kegiatan usai diadakan acara pembubaran panitia, dalam acara ini perlu diadakan evaluasi,
a.       Apakah panitia dapat bekerja sama dengan baik dan sungguh-sungguh, bertanggung jawab?
b.      Apakah persiapan acara sungguh-sungguh matang?
c.       Apakah peserta puas atas pergelaran tersebut?
d.      Apakah dana mencukupi?
e.       Apakah hasil dari acara tersebut?
Dalam menggelar pertunjukan musik kadangkala muncul berbagai persoalan dan hambatan : dana, keamanan, tempat, segmen penonton, izin pertunjukan, pilihan jenis musik, penyanyi, dan undangan. Untuk menghindari persoalan yang menghambat pertunjukan yang akan diadakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
a.       Menentukan fokus seni pertunjukan yang akan dipentaskan
b.      Melakukan komunikasi yang lebih mengerti tentang seni pertunjukan
c.       Memilih orang yang benar-benar berkompeten menjadi partner pertunjukan seni musik
d.      Membuat job description untuk orang yang terlibat dalam pertunjukan seni musik
e.       Menentukan jadwal agenda mulai dari persiapan, latihan, hingga pementasan berlangsung
f.       Setelah semua persiapan terprogram dengan baik, mulai merencanakan pertunjukan
g.      Mengatur tempat yang dirasakan kondusif untuk melakukan koordinasi dengan teman-teman
h.      Mempersiapkan perizinan pertunjukan kepada pihak yang terkait
i.        Mempersiapkan property yang diperlukan mempersiapkan kartu identitas kru

C.       Membuat tulisan tentang kritik musik
Mengkritik dan dikritik merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Subyek kritik membutuhkan obyek sebagai tumpuan kritis, sementara obyek kritik memerlukan reaksi kritis sebagai sarana pengembangan kualifikasi. Terjadinya kritik disebabkan adanya ketidaksesuaian, penyimpangan ataupun lepasnya batas-batas normativ dalam pandangan obyektif pelaku kritik. Pandangan masing-masing pelaku kritik didasari dari latar belakang ilmu pengetahuan dan pengalamannya secara menyeluruh. Artinya kritik dapat bermakna subyektif dan dapat pula bermakna obyektif. Namun nilai kritik akan diterima. Jika sudah melelui seleksi mayoritas atas pandangan yang obyektif. Semanggat untuk menciptakan kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya. Prinsip dari segala kritik adalah tidak untuk menjatuhkan pihak manapun. Kritik dilakukan sebagai alat untuk mendukung perkembangan kearah yang lebih baik. Kritik disampaikan secara professional melalui dasar-dasar pemahaman teori musikal, logika, kajian akademis, tanpa menggunakan rasa/sifat pribadi untuk menjatuhkan, menghina, dan sebagainya.

Materi dasar yang digunakan untuk mengkritisi sebuah karya musik adalah mengenal unsur utama lagu dan unsur tambahan.

1.       Unsur utama lagu adalh lirik dan musik.
a.       Lirik : dalam sebuah karya musik yang dimaksud lirik adalah teks atau kata-kata yang digunakan dengan atau tanpa musik. Lirik lagu biasanya dituliskan dengan kebiasaan-kebiasaan yang terdapat dalam karya sastra sajak atau puisi. Kebiasaan (atau ketentuan) ini meliputi :
1.      Baris (kalimat)
2.      Verse (bait)
3.      Rhyme (rima)
4.      Penggunaan kata-kata daari bahasa Indonesia yang halus
5.      Penggunaan bermacam-macam majas dalam ilmu Bahasa Indonesia
6.      Pengunaan struktur kalimat
Semua materi yang digunakan untuk membuat lirik lagu, pada akhirnya harus menyimpulkan aatau menyampaikan sebuah makna. Makna lirik dapat berupa banyak hal sesuai inspirasi sang pencipta lagu
b.      Musik : (dalam arti yang seluas-luasnya) adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mengiringi penyanyi dalam menyanyikan lirik lagu. Elemen utama musik dalam lagu adalah :
1.      Melodi (melody), meliputi pola nada, skala, tone range, dll
2.      Ritme (rhytm) yaitu pola ketuk irama
3.      Pola chord
4.      Instrument (musik instruments)
Empat hal diatas adalah elemen musik terbesar yang menentukan genre sebuah musik. penilaian musik yang digunakan untuk mengiringi lagu dapat berpedoman dari keefektifannya dalam mewakili makna lagu, dari harmoni, dsb.
2.      Unsur tambahan, meliputi :
a.       Seni tari,
b.      kostum,
c.       video klip
d.      aksi panggung
e.       moralitas

langkah-langkah dalam melakukan kritik musik sbb:
1.      deskripsi : tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat secara apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan
2.      analisis formal : tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Dalam sebuah pergelaran musik misalnya dianalisis mengenai gaya perseorangan, tema, kreatifitas, dan teknik mewujudkan karya
3.      interpretasi : tahapan penafsiran makna sebuah karya seni, sifatnya sangat terbuka, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pengkritiknya. Semakin luas wawasan seorang pengkritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritiknya
4.      evaluasi : tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis.



PEMENTASAN DAN KRITIK KARYA SENI TARI

A.    Menampilkan karya tari hasil modifikasi
Kita dapat memodifikasi tari dengan berbagai cara, salah satunya dengan menyajikannya dalam bentuk dan jumlah penari yang berbeda. Berdasarkan penyajian dan jumlah penarinya, tari dapat dibedakan menjadi :

1.      Tari tunggal (solo)
Tari tunggal adalah tarian yang dimainkan oleh seorang penari dalam pertunjukan. Tetapi ada pula yang menampilkan tari tunggal dengan penari yang berbeda-beda secara bergantian. Penari memiliki keleluasaan gerak karena ia tidak harus bergantung atau berhubungan dngan penari yang lain. Penari harus mampu mengelola bentuk gerak berdasarkan kepekaan iramanya sehinggga ia lebih leluasa menginterpretasikan atau melahirkan gerak spontan. Hal tersebut dapat dilihat ketika penari mengatur dan menentukan ruang gerak (maju, mundur, berputar-putar, meloncat, dsb), mengatur waktu (kuat, lemah), dan mengungkapkan ekspresi (memaknai gerak, tema, isi), semua tergantung pada kemampuan dirinya sendiri. Ciri-ciri tari tunggal antara lain :
a.         Ditarikan oleh satu orang (lakai-laki atau perempuan) atau oleh penari bebeda-beda secara bergantian
b.         Memiliki alur cerita atau penokohan
c.         Bertema kepahlawanan atau percintaan

Tari tunggal menuntut kecermatan dan kesempurnaan pelaksanaan yang seluruhnya dibebankan kepada seorang penari. Pengontrolannya tidak sesukar tari berkelompok, tetapi tanggung jawab penari dalam tari tunggal sangat besar. Penari harus menguasai materi dan menjiwai maknanya.
Contoh tari runggal :
a.       Sunda : graeni, kandangan, monggawa, topeng koncaran
b.      Jawa : bondan, gambir anom, golek, kelana
c.       Bali : kebyar, margapati, trunojoyo, panji sumirang

2.      Tri berpasangan (duet)
Tari yang disjikan oleh dua orang penari. Ciri-cirinya :
a.       Dibawakan oleh dua orang penari, bisa putra dan putri
b.      Dalam membawakan tarian, perlu memperhatikan keselarasan gerak dengan pasangan, saling melengkapi, mengisi, merespon, dan bekerja sama

Hal yang perklu diperhatikan untuk penjyajian tari berpasangan :
a.       Penguasaan ragam gerak sesuai koreografi (susunan tari)
b.      Penguasaan daya ekspresi tari sesuai koreografi serta karakter yang dibawakan
c.       Penguasaan irama pengiring tari
d.      Percaya diri yang tinggi
e.       Penguasaan ruang pentas
f.       Kekompakan dengan pasangan dalam mewujudkan gerak tari yang harmonis dan serasi

Contoh tari berpasangan :
a.       Tari Jogged: dari bali, memiliki pola gerak yang agak bebas, lincah, dinamis. Diambil dari gerakan legong dan kekebyaran dan dibawakan secara improvisatif. Biasanya dipentaskan sehabis panen, hari raya, atau hari penting lainnya.
b.      Tari Karonsih : terdiri dari laki-laki dan perempuan, berlatar belakang sejarah kerajaan Kediri, menceritakan kisah kasih Putri Galuh Candra Kirana atau Dyah Sekartaji dengan Panji Asmara Bangun. Sering digunakan pada resepsi pernikahan, diiringi gendhing Ketawang Pangkur pelog lima terus gansaran kemudian dilanjutkan Ketawang Kinanthi Sandung, lanjut Lambangsari dan terakhir ladrang Sigramangsah.
c.       Tari Oleg Tamulilingan : dari Bali, oleg = goyang, dalam tarian melambangkan kumbang betina, sangat cocok ditarikan oleh mereka yang bertubuh langsing semampai sebagai pemberi kesan ngoleg.
d.      Tari Piso Surit : dari Sumatra Utara, piso surit adalah sejenis senjata khas orang Batak Karo, sebenarnya piso surit adalah nama burung yang sedang bernyanyi, menggambarkan seorang gadis yang sedang menanti kekasihnya.
e.       Tari Cokek : dari Tangerang diwarnai budaya etnik cina. Menggunakan kebaya yang disebut cokek, mirip sintren Cirebon atau sejenis ronggeng jawa tengah. Banyak diiringi orkes gambang kromong
f.       Tari Serampang Duabelas : diciptakan oleh “Sauti era thn 1940-an, menceritakan tentang perkenalan muda-mudi hingga memasuki perkawinan dalam 12 ragam atau 12 langkah.

3.      Tari Kelompok (masal)
Disajikan oleh kelompok penari, komposisinya lebih sulit daripada tari tunggal dan tari berpasangan.

Contoh tari berpasangan :
a.       Tari Bedhaya : tari kerajaan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sebagai tarian sakral, pada perkembangan selanjutnya dipertunjukkan untuk umum.
b.      Tari Kecak : dari Bali dulunya merupakan tarian sakral (sang Hyang), ditarikan secara misal terutama oleh laki-laki tanpa alat musik kecuali dari suara penari
c.       Tari Saman : dari Aceh, biasanya ditampilkan menggunakan iringan alat musik gendang dan suara dari penari dan tepuk tangan yang dikombinasikan dengan pemukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasinya dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dilakukan secara kelompok sambil bernyanyi, posisi duduk berlutut dan berbanjar atau bersaf tanpa menggunakan musik pengiring. Biasanya ditarikan oleh 8 penari dan 2 sebagi pemberi aba-aba sambil bernyanyi.

B.     Pementasan karya seni tari
Terselenggaranya sebuah pementasan dapat terjadi karena beberapa hal, berbagai tujuan, dan kepentingan. Maksud dan tujuan diselenggarakannya suatu pementasan tari antara lain sbb:
1.      Sarana upacara : pementasan tari digunakan untuk upacara bersifat sakral dan magis
2.    Sarana hiburan : digunakan untuk menghibur penonton sekaligus memenuhi kepuasan penarinya
3.    Sarana informasi : digelar untuk memberi informasi mengenai fenomena yang terjadi di masyarakat.
4.      Sarana bisnis : pementasan tari diselenggarakan untuk menghasilkan profit atau keuntungan.

Pementasan tari dapat diselenggarakan dengan sukses dan lancar apabila dipersiapkan secara cermat dan terorganisir. Pada dasarnya persiapan pementasan tari tungggal maupun kelompok hampir sama, perbedaannya terletak pada jumlah penari saja. Hal tersebut mempengaruhi luas panggung.

Secara garis besar hal yang harus dipersiapkan pada pementasan tari sbb:
1.      Panita.

2.      Tempat pementasan : bisa yang alami, (alam terbuka), bangunan permanen, dan semi permanen
a.       Panggung sementara (non permanen) : panggung yang dibuat untuk sementara saja.
b.      Panggung semi permanen :  bisa untuk berkali-kali pakai
c.       Panggung permanen : dipakai untuk pertunjukan dan dalam waktu yang cukup lama

Penataan ruang merupakan rangkaian yang harus ada dalam merancang sebuah pementasan tari. Ruang yang ideal bagi sebuah pementasan adalah ruangan yang sesuai dengan jenis tarian, jumlah peserta, dan penonton. Oleh karena itu segala sesuatu yang berhubungan dengan penataan ruang pementasan harus ditangani oleh ahlinya

3.    Waktu pementasan : harus dipertimbangkan dengan cermat agar tidak bersamaan dengan acara penting, misalnya jangan pada saat ujian sekolah, juga diperhitungkan kapan pertunjukan berakhir. Hal ini berkaitan dengan faktor keamanan penonton .

4.      Penari/pemain.
Penari merupakan pemain utama sebuah pementasan tari karena inti dari diadakannya pementasan adalah mementaskan tarian. Bisa berupa tarian individu ataupun kelompok. Pada tari tunggal penari bebas membuat gerakan atau pola lantai sesuai keinginan sendiri, sedangkan pada tari kelompok antara penari harus ada kerjasama. Latihan Sebelum pementasan sangat berguna untuk menumbuhkan keberanian berekspresi, beraktualisasi diri (menunjukkan kemampuan diri) membentuk jati diri (identitas pribadi), berkreasi, bersosialisasi dengan teman sekelas dan teman antar kelas, serta melatih mental menari.
Gerakan yang ditampilkan penari harus diatur lebih dahulu oleh koreografer (orang yang bertugas membuat komposisi tari dan menata gerakan tari).

Hal yang perlu dipersiapkan seorang koreografer :
a.       Menyusun gerak yang akan ditampilkan sesuai dengan tema pementasan
b.      Menyusun pola lantai sesuai tempat dan jumlah penari
c.       Menentukan property tari yang bisa membantu memperjelas gerak
d.      Menentukan iringan yang dapat membantu memperjelas ketepatan tempo gerakan tari

5.      Unsur-unsur pendukung
a.    Tata pentas : meliputi tata panggung atau dekorasi tan tata cahaya. Pementasan tari kreasi biasanya memerlukan pencahayaan (lighting) yang lebih bervariasi dibandingkan dengan tari tradisional. Pencahayaan tari tunggal biasanya lebih sederhana karena hanya mengikuti gerak seorang penari. Biasanya digunakan lampu spot (spot light) dengan aneka warna sehingga meningkatkan efek estetik pertunjukan. Hal yang terpenting, penataan lampu harus benar-benar memahami karakter dan gerakan tarian sehingga penataan lampu berhasil mendukung tema tarian yang disajikan.
b.    Kostum atau busana : fungsinya untuk mendukung penampilan seseorang (penari) dalam memainkan suatu peran. Tanpa busana yang sesuai dengan karakter perannya, maka tidak akan ada kesesuaian antara ukuran tubuh penari, kostum, dan tema. Akibatnya pementasan akan mengalami hambatan bahkan dapat mengalami kegagalan.
c.    Tata rias : dandanan atau cara menggunakan make up (misalnya bedak, lipstick, sinwit atau zat pewarna) yang digunakan untuk mendukung karakter penari yang disesuaiakan dengan tema tari.
d.   Musik pengiring : kehadiran musik iringan beguna untuk mendukung suasana tari sebagai iringan ritmis, yaitu mengiringi tari agar sesuai dengan ritmis geraknya. Dapat menggunakan kaset ataupun iringan hidup (live).

Selain unsur pendukung kadang ada yang menggunakan property (perlengkapan alat yang digunakan dalam pementasan karya seni tari, berfungsi untuk mendukung sajian pementasan tari agar sesuai dengan tema tari dan keinginan dari penat tari) dan aksesoris (perlengkapan busana seperti giwang, kalung, gelang, cundhuk, jungkat yang digunakan untuk menambah keindahan pertunjukan tari).

6.      Susunan acara pementasan tari.
Susunan Acara pementasan harus disesuaikan dengan tujuannya, latar belakang penonton, dan tema tarian.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menyusun acara pergelaran seni tari :
a.       Rapat khusus panitia kecil (lima – enam orang) untuk membahas rencana awal
b.      Rapat umum oleh panitia (tim) untuk menentukan acara terpilih yang diajukan anggota panitia (tim)
c.       Hasil keputusan panitia (tim) khusus segera ditindak lanjuti dengan menyusun rencana acara pergelaran yang lebih konkret.
d.      Setelah acara tersusun, panitia membuat proposal, membuat undangan, menyebarkan pamphlet, leaflet, buklet, menyediakan buku tamu apabila dianggap perlu, mulai melatih pemain, dan menggalang dana melalui berbagai donatur.

C.    Membuat tulisan kritik tari
Kritik dapat dibedakan berdasarkan wujud pengungkapannya, dibedakan menjadi
1.    Kritik prapredikatif : kritik yang belum menemukan predikat yang konkret, tidak dapat dikenal dengan jelas, tetapi dapat dirasakan kehadirannya melalui sikap antara sadar dan tidak mereaksi sesuatu dengan tindakan tertentu, seperti berdecak, atau menggaruk-garuk kepala tanda tidak setuju dengan pernyataan seorang, dan berbagai bentuk lain.
2.    Kritik predikatif : kritik yang terwujud dalam media ungkap tertentu, bisa dalam wujud lisan (kritik verbal), dan kritik non verbal, disampaikan  melalui media tulis atau visual lain dalam struktur tertentu.

Beberapa ahli mendeskripsikan pengertian Kritik tari sbb:
1.      Edy Sedyawati : kritik menjadi bagian yang tumbuh secara beriringan untuk meningkatkan kualitas karya tari (koreografi). Kritik sebagai upaya yang mengarahkan disiplin kritik untuk memberikan motivasi, rangsangan, dan sekaligus sebagai sarana meningkatkan mutu koreografi
2.      Bagong Kussudiardjo : kritik tari dapat memberikan jalan untuk memajukan serta meningkatkan nilai karya tari, juga mengingatkan kesalahan yang dibuat oleh seseorang penari, pencipta tari, dan ahli tari.
3.      Edmund Burke Feldman : untuk meningkatkan pengertian dan kenikmatan yang diberikan oleh karya seni, melalui pengkajian (penelaahan) yang mendalam tentang sebab-sebab kenikmatan yang dirasakan oleh penikmat karya seni. Kenikmatan oleh sebuah karya seni adalah sebuah pengalaman estetik.
4.      Stolnitz (1966) kritik harusnya berupa aktivitas evaluasi yang memandang seni sebagai obyek untuk pengalaman estetik.
5.      Flaccus (1981) : kritik sebagai sebuah studi rinci dan apresiatif tentang karya seni, di satu sisi kritik merupakan keyakinan dan semangat yang lebih besar dari logika seorang pecinta seni yang berusaha mendukung karya, sisi lain ia merupakan analisis cendekia yang teliti atas karya seni disertai berbagai tafsir dengan alasan-alasan.
6.      S.D. Humardani : kritik sebagai sebuah penelitian mengenai bermacam-macam gejala dari berbagai sudut terhadap karya atau kekaryaan seni dalam kehidupan seni. Kritik membuka jalan untuk memahami dan menentukan, mana yang seharusnya terjadi dalm penyajian sebuah karya seni secara bertanggung jawab.

Estetik dapat diidentikkan dengan keindahan yang tidak dapat dilepaskan dengan konsep-konsep yang ada pada filsafat. Keindahan dibagi menjadi 2 yaitu : keindahan ciptaan Tuhan (pelangi, awan, gunung, lembah dll), dan keindahan ciptaan manusia (lukisan, patung, karya musik, tari dll)
Nilai estetik dalam sebuah karya tari harus harus memiliki tingkat kebaikan dan kegunaan. Nilai estetik tari merupakan ekspresi pengaturan rasa, pengalaman jiwa, dan sikap seorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Karya tari yang mengandung nilai estetis mempunyai ciri-ciri sbb :
1.      Dapat mengungkapkan  keharmonisan antara bentuk tari dan isinya
2.      Menarik atau menggugah
3.      Dapat membawa penonton masuk ke dalam dunia khayal yang ideal
4.      Dapat membebaskan penonton dari suasana tegang
5.      Menyajikan suatu kebulatan organik
6.      Dapat mendorong akal penonton menuju perpaduan mental dan spiritual
“jelatik:  mengemukakan bahwa pemahaman kritik atau pertimbangan untuk bidang seni tari secara esteetika dihadapkan pada aspek-aspek mendasar yang terdapat pada peristiwa kesenian, diantaranya :
·         Wujud (appearance)
·         Bobot (substance)
·         Penampilan (presentation)

Kritik tari juga dapat dilakukan melelui pendekatan etika : pendekatan moralitas serta perilaku sosial.
Fokus dan obyek kritik adalah seniman. Seniman adalah makhluk yang mmiliki kepekaan rasa yang paling sensitif, apabila mereka salah menyampaikan kritikan berakibat munculnya kondisi yang kurang menguntungkan dan biasanya terjadi penolakan, pertikaian atau yang lebih jauh menyebabkan terjadinya permusuhan. Dengan alasan tersebut, perlu dipelajari mengenai pendekatan etika dalam memberikan suatu kritik seni yang dikaitkan dengan ilmu moralitas.
Dalam melakukan kritik tari, lebih dahulu harus dilakukan pengamatan terhadap pertunjukan tari.

Tulisan hasil pengamatan pertunjukan tari diantaranya berisi data :
a.       Judul/nama tarian
b.      Penciptanya/koreografernya
c.       Sinopsis
d.      Jumlah penarinya
e.       Rias dan kostum yang digunakan
f.       Iringan yang digunakan (internal/eksternal)
g.      Bentuk dan setting panggung
h.      Tata pencahayaan
i.        Lamanya pementasan
j.        Property yang digunakan
k.      Keunikan-keunikan yang dijumpai selama pertunjukan